![]() |
Arianto Setiadi bukanlah seorang psikiater, ia seorang perawat RSUD Prembun, Kebumen. Namun kehadirannya menjadi penyembuh bagi orang yang mengalami gangguan kejiwaan.
Kisah inspiratif Arianto yang
mendedikasikan hidupnya untuk kemanusiaan dengan merehabilitasi jiwa – jiwa yang
dianggap ‘terbuang’.
Di sebuah kota kecil Provinsi
Jawa Tengah tepatnya di Kebumen, Arianto beserta Komunitas yang ia pimpin KOPIGAWA
(Komunitas Peduli ODGJ) menjadi cahaya bagi penyintas Orang Dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ).
Mengutip dari satuindonesiaawards.astra.co.id,
terbentuknya Komunitas KOPIGAWA dilatarbelakangi oleh fakta bahwa di Kabupaten
Kebumen terdapat sekitar 8000 kasus ODGJ dan menjadi daerah dengan kasus pasung
terbanyak di Indonesia.
Selain itu, stigma negatif masyarakat pada ODGJ karena kurangnya edukasi tentang pemahaman yang keliru terhadap ODGJ.
Melodi Keheningan, Membebaskan Jiwa yang Terpasung
Arianto beserta KOPIGAWA tidak
hanya memberikan rehabilitasi ODGJ, namun juga menawarkan edukasi kepada
masyarakat mengenai tingginya tingkat
pasung di Kebumen.
Ia bersama komunitasnya bertekad
untuk terus meningkatkan kesejahteraan mental ODGJ dengan dukungan kepada
penderita beserta keluarganya.
Tidak hanya itu, KOPIGAWA juga
memberikan bantuan yang bersifat keberlanjutan melalui kegiatan pemberdayaan
ODGJ di bidang kewirausahaan dan kegiatan kreatif.
Arianto dan KOPIGAWA mengusung empat
program kerja utama, yaitu setelah rawat inap di rumah sakit, penyesuaian
keahlian ODGJ, pendampingan
KOPIGAWA, dan kemandirian di masyarakat.
Ia berharap agar ODGJ yang sudah
menyelesaikan masa perawatan bisa kembali bersosialisasi dan hidup mandiri.
Dengan membekali kegiatan kepada para
ODGJ seperti keterampilan tangan, nantinya hasil kerajinan tangan yang sudah
dibuat akan diperjualbelikan kepada masyarakat, lalu hasil penjualan menjadi
milik ODGJ.
"Para ODGJ yang sudah bisa
bersosialisasi, mereka yang sudah bisa kooperatif, kita akan latih, kita akan
bimbing semaksimal mungkin sampai dia bisa benar-benar hidup mandiri. Ketika
dia sudah bisa berkarya sendiri, kita mengelola karya-karya itu. Kita akan
pasarkan, kita akan bantu penjualan. Dan nantinya, hasil penjualan akan kita kembalikan
kepada mereka," ujar Arianto Setiadi dikutip dari akun saluran YouTube
KOPIGAWA.
![]() |
| Pemberdayaan ODGJ di Kebumen (Instagram KOPIGAWA) |
Pendobrak Stigma, Penyembuh Jiwa yang Terpasung
Kepedulian Arianto beserta
Komunitas KOPIGAWA kepada ODGJ menjadi harapan baru dan penyembuh bagi jiwa
yang terpasung. Serta menjadi pendobrak stigma negatif masyarakat bagi ODGJ.
Arianto berharap mereka dapat
menemukan kembali semangat hidup dan rasa percaya diri di lingkungannya.
Melalui pendekatan yang humanis
dan kreatif, KOPIGAWA turut membantu agar penyintas ODGJ dapat diterima di
masyarakat.
Setelah melalui pendekatan
humanis, tantangan selanjutnya Komunitas KOPIGAWA adalah mengubah pola pikir masyarakat dan keluarga. Karena
masih banyak yang menganggap, ODGJ
adalah aib, yang harus disembunyikan.
Arianto beserta komunitasnya
memberikan pemahaman bahwa gangguan jiwa sama seperti penyakit kronis, seperti demam,
diabetes, tekanan darah tinggi yang dapat kambuh namun dapat dicegah.
Ia juga berpendapat bahwa penanganan ODGJ tidak hanya dimulai dari rehabilitasi saja tapi juga melalui sentuhan kemanusiaan yang seringkali dianggap menjijikkan, seperti berhadapan langsung dengan ODGJ yang sudah lama tidak mandi dengan berbagai kotoran yang melekat di tubuhnya.
![]() |
| Kegiatan Pelatihan ODGJ (Facebook KOPIGAWA) |
Satukan Gerak, Terus Berdampak: Apresiasi Satu Indonesia Award
Semangat Arianto beserta
Komunitas KOPIGAWA sudah selayaknya menjadi inspirasi bagi anak muda agar dapat
terus berkontribusi menebar kebaikan di masyarakat.
Meski tampak sederhana namun langkah
yang dilakukan inovatif dan berdampak sehingga menumbuhkan harapan baru bagi
penyintas ODGJ.
Apa yang telah dilakukan Arianto
selaras dengan tema Apresiasi Satu Indonesia Award “Satukan Gerak, Terus
Berdampak”.
Karena semangat dan ketulusan
Arianto dan komunitasnya, pada tahun 2024 ia menerima penghargaan Apresiasi
Satu Indonesia Award yang disponsori oleh Astra.
Perjuangan panjang Arianto untuk
memulihkan ODGJ serta mendobrak stigma negatif masyarakat merupakan cerminan
humanis yang memanusiakan manusia agar para penyintas ODGJ dapat hidup layak. Sehingga
sangat pantas jika Arianto dan komunitas yang digawanginya mendapatkan penghargaan
Anugerah Satu Indonesia Award.
Tentu saja penghargaan ini
sebagai simbol pengakuan bahwa Arianto dan KOPIGAWA telah berhasil
menjadi penyelamat bagi jiwa yang terpasung.
Mendobrak stigma negatif masyarakat, dan cahaya bagi penyintas ODGJ bahwa mereka dapat hidup layak dan diterima di masyarakat.
![]() |
| Pelatihan ODGJ (Instagram KOPIGAWA) |
Dari Gelap Menuju Cahaya
Sosok anak muda Arianto Setiadi
merupakan agen perubahan yang memerlukan keberanian untuk bergerak meski di daerah
terpencil.
Bersama para relawan ia
menyuarakan bahwa ODGJ berhak untuk hidup normal kembali dan diterima di
masyarakat sebagai manusia yang sembuh dari sakit.
Kepedulian Arianto dan KOPIGAWA kepada
ODGJ merupakan cahaya baru untuk menemukan kembali semangat hidup dan rasa
percaya diri yang sempat padam.
Melalui sentuhan humanis, kisah inspiratif Arianto ini menjadi pengingat bahwa dukungan dari masyarakat sekitar dan keluarga, akan menjadi penyintas ODGJ melalui proses penyembuhan dari gelap menuju cahaya. ***







Posting Komentar
Posting Komentar